User:AriefL/Draft

From Glottopedia
< User:AriefL
Revision as of 13:24, 20 June 2024 by AriefL (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Direktif

Direktif merupakan jenis tindak tutur yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku atau sikap lawan tutur setelah mendengar ujaran penutur[1]. Tindak tutur direktif digunakan untuk tindakan seperti memerintah, meminta, menasihati, melarang, dan sebagainya. Direktif merupakan salah satu bentuk dari lima tuturan yang memiliki fungsi komunikatif yang digolongkan dari tindak tutur ilokusi oleh John Searle[2].

Bentuk Tindak Tutur Direktif

Perintah

Perintah merupakan tuturan ketika penutur memberi perintah lawan tuturnya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penutur. Tuturan perintah terdapat seperti aba-aba atau komando dari pihak penutur.

Contoh: "Bersihkan kamarmu sekarang!"

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberikan komando kepada lawan tutur untuk membersihkan kamarnya sekarang.

Permintaan

Permintaan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memohon atau berharap sesuatu yang diharapkan penutur kepada lawan tutur. Tuturan permintaan bertujuan untuk diberi sesuatu seperti yang diminta oleh penutur.

Contoh: "Tolong matikan lampu."

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur meminta tolong untuk matikan lampu kepada lawan tutur.

Kritik

Kritikan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memberi teguran kepada lawan tutur atas perbuatan yang dilakukan terhadap penutur. Tuturan kritik bertujuan untuk memberikan masukan keras atas perbuatan lawan tutur terhadap penutur.

Contoh: "Cerita ini membosankan. Coba tambahkan hal menarik lainnya"

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi teguran seperti cerita yang membosankan dan memberi masukan seperti meminta untuk menambahkan hal menarik ke dalam cerita tersebut.

Nasihat

Menasihati merupakan tuturan yang bermaksud memberikan suatu petunjuk yang berisi pelajaran terpetik dan baik kepada lawan tuturnya. Tuturan nasihat bertujuan untuk menciptakan alasan bagi lawan tutur untuk melakukan sesuatu.

Contoh: "Saya sarankan kamu untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan."

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi rekomendasi atau petunjuk untuk bijaksana dalam mengelola keuangan kepada lawan tutur.

Ajakan

Mengajak merupakan tuturan yang bermaksud membuat lawan tutur melakukan seperti ucapan yang dituturkan oleh penutur. Tuturan ajakan bertujuan untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dinyatakan penutur melalui tuturan bersama.

Contoh: "Mari kita makan siang bareng."

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur mengajak ikut melakukan makan siang bersama.

Larangan

Melarang merupakan tuturan yang bermaksud menghentikan lawan tutur melakukan hal yang dilarang oleh penutur.

Contoh: "Jangan merokok di dalam ruangan ini."

Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur tidak memperbolehkan lawan tutur melakukan merokok di dalam ruangan ini.

Referensi

  1. Safitri, R. D., & Mulyani, M. (2021). Teori Tindak Tutur dalam Studi Pragmatik. KABASTRA: Kajian Bahasa dan Sastra, 1(1), 59-67.
  2. Ariyani, S., & Rahmawati, L. E. (2017). Bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).