Difference between revisions of "Hipernim"
(Perbaikan formatting dan definisi, menyesuaikan dengan referensi yang digunakan.) |
|||
Line 1: | Line 1: | ||
== '''Hipernim''' == | == '''Hipernim''' == | ||
− | + | Berdasarkan definisi [[User:HansJonathanAM/Draft2|hiponimi]] menurut Chaer (2012), '''hipernim''' dapat diartikan sebagai bentuk ujaran yang maknanya mencakup makna bentuk ujaran lain. Selain itu, berdasarkan definisi dari KBBI dan definisi hiponimi menurut Darmojuwono (2005), hipernim juga dapat diartikan sebagai kata yang memiliki makna lebih luas (generik) dari kata yang memiliki makna lebih khusus (spesifik). Ada juga yang menyebut hipernim sebagai superordinat (Chaer, 2012). Dalam KBBI, superordinat diartikan sebagai kata yang menunjukkan objek yang lebih tinggi dalam suatu sistem klasifikasi. Hipernim adalah kebalikan dari [[User:HansJonathanAM/Draft|hiponim]]. Keduanya termasuk dalam sebuah hubungan makna yang disebut dengan [[User:HansJonathanAM/Draft2|hiponimi]]. | |
=== Contoh === | === Contoh === | ||
Line 17: | Line 17: | ||
<br> | <br> | ||
Bahasa Jerman [[Hyperonym (de)|Hyperonym]] (de) | Bahasa Jerman [[Hyperonym (de)|Hyperonym]] (de) | ||
+ | |||
+ | === Lihat Juga === | ||
+ | [[User:HansJonathanAM/Draft|Hiponim]] | ||
+ | <br> | ||
+ | [[User:HansJonathanAM/Draft2|Hiponimi]] | ||
=== Referensi === | === Referensi === | ||
Line 22: | Line 27: | ||
<br> | <br> | ||
Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), ''Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik'' (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama. | Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), ''Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik'' (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama. | ||
+ | <br> | ||
+ | hipernim. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 9 Juni 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hipernim | ||
<br> | <br> | ||
superordinat. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 3 Juni 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/superordinat | superordinat. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 3 Juni 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/superordinat |
Revision as of 16:08, 9 June 2024
Hipernim
Berdasarkan definisi hiponimi menurut Chaer (2012), hipernim dapat diartikan sebagai bentuk ujaran yang maknanya mencakup makna bentuk ujaran lain. Selain itu, berdasarkan definisi dari KBBI dan definisi hiponimi menurut Darmojuwono (2005), hipernim juga dapat diartikan sebagai kata yang memiliki makna lebih luas (generik) dari kata yang memiliki makna lebih khusus (spesifik). Ada juga yang menyebut hipernim sebagai superordinat (Chaer, 2012). Dalam KBBI, superordinat diartikan sebagai kata yang menunjukkan objek yang lebih tinggi dalam suatu sistem klasifikasi. Hipernim adalah kebalikan dari hiponim. Keduanya termasuk dalam sebuah hubungan makna yang disebut dengan hiponimi.
Contoh
1. Serangga merupakan hipernim dari capung, nyamuk, dan lalat.
2. Unggas merupakan hipernim dari burung, ayam, dan itik.
3. Binatang merupakan hipernim dari serangga, unggas dan reptil.
4. Makhluk hidup merupakan hipernim dari binatang, manusia, dan tumbuhan.
Bahasa Lain
Bahasa Inggris Hyperonym (en)
Bahasa Jerman Hyperonym (de)
Lihat Juga
Referensi
Chaer, A. (2012). Linguistik umum. Rineka Cipta.
Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama.
hipernim. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 9 Juni 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hipernim
superordinat. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 3 Juni 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/superordinat