Difference between revisions of "Ilokusi"

From Glottopedia
Jump to navigation Jump to search
m (Wohlgemuth moved page User:Savio123/Draft to Ilokusi without leaving a redirect)
 
(27 intermediate revisions by one other user not shown)
Line 1: Line 1:
'''Ilokusi'''
+
== Ilokusi==
  
Ilokusi atau Tindak Tutur Ilokusi merupakan ilmu pragmatik yang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu tindakan melalui suatu ucapan. Tindak tutur Ilokusi mengandung makna tersirat di dalamnya (Searle, 1969). Tindak tutur ilokusi juga dapat digunakan penuturnya untuk melakukan berjanji, bertaruh, menolak, memesan, dan memerintah (Nadar, 2009).  
+
Tindak tutur ilokusi adalah ucapan yang memiliki daya untuk mencapai keinginan penutur agar mitra tutur dapat mengerjakan apa yang ingin diinginkan penutur dengan mengucapkan sesuatu <ref> Hidayah, Tuti. Sudrajat, Rochmat Tri. 2020. IKIP Siliwangi. ''Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi pada Film “Papa Maafin Risa”'' https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/4466 </ref>. Tindak tutur ilokusi dapat digunakan penuturnya untuk melakukan berjanji, bertaruh, menolak, memesan, dan memerintah.  
  
'''Contoh'''
+
== Latar Belakang ==
 +
Tindak tutur awalnya muncul ketika digagas oleh [http://glottopedia.org/index.php/John_Langshaw_Austin''' John Langshaw Austin'''] dalam bukunya yang berjudul ''How to do Things with Words'' yang kemudian diperdalam oleh [http://glottopedia.org/index.php/John_R._Searle '''John R. Searle'''] yang merupakan muridnya Austin itu sendiri. Pada awalnya Austin memfokuskan penelitian kepada ucapan terhadap tindakan yang lalu ia menyimpulkan bahwa teori tindak tutur itu terbagi menjadi dua yaitu konstantif dan performatif. Tindak tutur konstantif adalah ucapan yang memiliki sifat benar atau salah, dalam arti ucapan ketika memutuskan dan menginformasikan suatu hal yang bersifat pernyataan faktual. Sementara itu, tindak tutur performatif yakni tuturan yang dapat menghasilkan tindakan tanpa memberikan penekanan terhadap suatu hal yang bersifat benar atau salah. Seperti dalam sebuah amanat upacara "''Hindarilah tindakan kecurangan dalam ujian!''" tuturan tersebut menganjurkan seseorang untuk menghindari tindakannya bukan menetapkan bahwa itu kecurangan atau bukan <ref> Safitri, Rizky Dian. Mulyani, Mimi. Farikah. 2021. ''Teori Tindak Tutur dalam Studi Pragmatik''. https://journal.untidar.ac.id/index.php/kabastra/article/view/7 </ref>
  
Ketika dalam suatu kegiatan masa orientasi sekolah, panitia mengatakan "Bisa dipercepat gak jalannya?" Kalimat tersebut merupakan pertanyaan namun memiliki maksud untuk menyuruh peserta orientasi untuk mempercepat jalannya.
 
  
Ilokusi memiliki jenis Asertif dan Direktif. Tindak tutur Ilokusi Asertif merupakan kalimat yang mengandung makna tersirat dengan tujuan agar lawan bicara memahami maksud pembicara. Ilokusi juga dapat dikategorikan menjadi 5 hal yaitu verdiktif, eksersitif, komisif, behabitif, dan ekspositif (Chaer, 1995).
+
== Jenis-jenis Ilokusi ==
 +
John L. Austin, menilai Ilokusi dapat dikategorikan menjadi 5 hal yaitu ''verdiktif, eksersitif, komisif, behabitif, dan ekspositif.'' <ref> Suryana, Inge. 2014. ''Tindak Tutur Ilokusi Dalam Komik Super Picsou Geant Vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’''. 15-19. https://eprints.uny.ac.id/13584/3/BAB%20II.PDF </ref>
  
Verdiktif
+
=== Verdiktif ===
 +
Ilokusi verdiktif digunakan oleh penuturnya untuk memberikan penilaian atau penetapan terhadap mitra tutur. Contohnya ketika seorang polisi mengatakan kepada seorang pengendara yang melanggar rambu lalu lintas,
  
Ilokusi verdiktif digunakan oleh penuturnya untuk memberikan penilaian atau penetapan terhadap mitra tutur. Contohnya ketika seorang polisi mengatakan kepada seorang pengendara yang melanggar rambu lalu lintas "saya '''memutuskan''' bahwa kamu harus saya tilang." Hal tersebut menunjukkan bahwa polisi memberikan keputusan kepada mitra tuturnya untuk ditilang.
+
"''Saya '''memutuskan''' bahwa kamu harus saya tilang."''
  
Eksersitif
+
Hal tersebut menunjukkan bahwa polisi memberikan keputusan kepada mitra tuturnya untuk ditilang.
  
Jenis tindak tutur ilokusi satu ini memiliki makna untuk menyatakan peringatan ataupun perjanjian. Seperti contoh kalimat "Harap tenang, sedang ada ujian." Kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur eksersitif yang mana penutur memberikan peringatan kepada warga sekolah untuk tidak membuat keributan atau kebisingan karena ujian sedang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah.
+
=== Eksersitif ===
 +
Jenis tindak tutur ilokusi satu ini memiliki makna untuk menyatakan peringatan ataupun perjanjian. Seperti contoh kalimat: <br>
  
Komisif
+
''"Harap tenang, sedang ada ujian."''<br>
  
Komisif merupakan tindak tutur yang mengandung perjanjian dalam penuturan kalimatnya antara penutur dengan mitra tutur lainnya. Sebagai contoh ketika "Besok siang kita makan di restoran kantor ya?", "Oke." Tuturan kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur komisif karena penutur membuat janji kepada mitra tutur untuk makan siang bersama di restoran kantor dan mitra tutur pun menyetujui janji makan siang bersama tersebut.
+
Kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur eksersitif yang mana penutur memberikan peringatan kepada warga sekolah untuk tidak membuat keributan atau kebisingan karena ujian sedang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah.
  
Behabitif
+
=== Komisif ===
 +
Komisif merupakan tindak tutur yang mengandung perjanjian dalam penuturan kalimatnya antara penutur dengan mitra tutur lainnya.  Ketika dua karyawan sedang berbincang di ruangan kantor.<br>
  
Tindak tutur behabitif adalah tindak tutur yang mengaitkan suatu tindakan akibat adanya tingkah laku sosial baik itu kabar baik maupun buruk. Seperti ketika penutur mengucapkan selamat atas kemenangan temannya dalam pemilihan ketua OSIS "Selamat ya atas terpilihnya menjadi ketua OSIS." kalimat tersebut mengandung perasaan maupun ekspresi penutur yang diberikan kepada mitra tutur akibat tingkah laku sosialnya yaitu memenangi pemilihan ketua OSIS.
+
''A: Nanti siang kita makan di restoran kantor ya.''<br>
 +
''B: Oke, jam 1 siang ya.''<br>
  
Ekspositif
+
Tuturan kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur komisif karena penutur membuat janji kepada mitra tutur untuk makan siang bersama di restoran kantor dan mitra tutur pun menyetujui janji makan siang bersama tersebut.
  
Dalam tindak tutur ekspositif, penutur bermaksud untuk memberikan keterangan atau penjelasan kepada mitra tutur. Contohnya ketika penutur berkata "Rumah saya terbakar karena listrik rumah saya mengalami korsleting." Dalam kalimat tersebut penutur
+
=== Behabitif ===
memberikan penjelasan kepada tindak tuturnya yang mana seorang pemadam kebakaran bahwa listrik yang korsleting merupakan penyebab rumahnya terbakar.
+
Tindak tutur behabitif adalah tindak tutur yang mengaitkan suatu tindakan akibat adanya tingkah laku sosial baik itu kabar baik maupun buruk.  
 +
Seperti ketika penutur mengucapkan selamat atas kemenangan temannya dalam pemilihan ketua OSIS<br>
  
 +
"Selamat ya atas terpilihnya menjadi ketua OSIS."<br>
  
'''Sumber'''
+
Kalimat tersebut mengandung perasaan maupun ekspresi penutur yang diberikan kepada mitra tutur akibat tingkah laku sosialnya yaitu memenangi pemilihan ketua OSIS.
  
Hidayah, Tuti. 2020. ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI PADA FILM “PAPA MAAFIN RISA”. 76-77.
+
=== Ekspositif ===
 +
Dalam tindak tutur ekspositif, penutur bermaksud untuk memberikan keterangan atau penjelasan kepada mitra tutur. Contohnya ketika penutur berkata,<br>
  
Chaer, R. 1995. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. 69.
+
"Rumah saya terbakar karena listrik rumah saya mengalami korsleting."<br>
 +
 
 +
Dalam kalimat tersebut penutur  memberikan penjelasan kepada tindak tuturnya yang mana seorang pemadam kebakaran bahwa listrik yang korsleting merupakan penyebab rumahnya terbakar.
 +
 
 +
 
 +
== Referensi ==
 +
 
 +
 
 +
[[Category:Id]]
 +
[[Category:Semantics]]
 +
[[Category:Pragmatics]]

Latest revision as of 07:45, 19 June 2024

Ilokusi

Tindak tutur ilokusi adalah ucapan yang memiliki daya untuk mencapai keinginan penutur agar mitra tutur dapat mengerjakan apa yang ingin diinginkan penutur dengan mengucapkan sesuatu [1]. Tindak tutur ilokusi dapat digunakan penuturnya untuk melakukan berjanji, bertaruh, menolak, memesan, dan memerintah.

Latar Belakang

Tindak tutur awalnya muncul ketika digagas oleh John Langshaw Austin dalam bukunya yang berjudul How to do Things with Words yang kemudian diperdalam oleh John R. Searle yang merupakan muridnya Austin itu sendiri. Pada awalnya Austin memfokuskan penelitian kepada ucapan terhadap tindakan yang lalu ia menyimpulkan bahwa teori tindak tutur itu terbagi menjadi dua yaitu konstantif dan performatif. Tindak tutur konstantif adalah ucapan yang memiliki sifat benar atau salah, dalam arti ucapan ketika memutuskan dan menginformasikan suatu hal yang bersifat pernyataan faktual. Sementara itu, tindak tutur performatif yakni tuturan yang dapat menghasilkan tindakan tanpa memberikan penekanan terhadap suatu hal yang bersifat benar atau salah. Seperti dalam sebuah amanat upacara "Hindarilah tindakan kecurangan dalam ujian!" tuturan tersebut menganjurkan seseorang untuk menghindari tindakannya bukan menetapkan bahwa itu kecurangan atau bukan [2]


Jenis-jenis Ilokusi

John L. Austin, menilai Ilokusi dapat dikategorikan menjadi 5 hal yaitu verdiktif, eksersitif, komisif, behabitif, dan ekspositif. [3]

Verdiktif

Ilokusi verdiktif digunakan oleh penuturnya untuk memberikan penilaian atau penetapan terhadap mitra tutur. Contohnya ketika seorang polisi mengatakan kepada seorang pengendara yang melanggar rambu lalu lintas,

"Saya memutuskan bahwa kamu harus saya tilang."

Hal tersebut menunjukkan bahwa polisi memberikan keputusan kepada mitra tuturnya untuk ditilang.

Eksersitif

Jenis tindak tutur ilokusi satu ini memiliki makna untuk menyatakan peringatan ataupun perjanjian. Seperti contoh kalimat:

"Harap tenang, sedang ada ujian."

Kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur eksersitif yang mana penutur memberikan peringatan kepada warga sekolah untuk tidak membuat keributan atau kebisingan karena ujian sedang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah.

Komisif

Komisif merupakan tindak tutur yang mengandung perjanjian dalam penuturan kalimatnya antara penutur dengan mitra tutur lainnya. Ketika dua karyawan sedang berbincang di ruangan kantor.

A: Nanti siang kita makan di restoran kantor ya.
B: Oke, jam 1 siang ya.

Tuturan kalimat tersebut termasuk dalam tindak tutur komisif karena penutur membuat janji kepada mitra tutur untuk makan siang bersama di restoran kantor dan mitra tutur pun menyetujui janji makan siang bersama tersebut.

Behabitif

Tindak tutur behabitif adalah tindak tutur yang mengaitkan suatu tindakan akibat adanya tingkah laku sosial baik itu kabar baik maupun buruk. Seperti ketika penutur mengucapkan selamat atas kemenangan temannya dalam pemilihan ketua OSIS

"Selamat ya atas terpilihnya menjadi ketua OSIS."

Kalimat tersebut mengandung perasaan maupun ekspresi penutur yang diberikan kepada mitra tutur akibat tingkah laku sosialnya yaitu memenangi pemilihan ketua OSIS.

Ekspositif

Dalam tindak tutur ekspositif, penutur bermaksud untuk memberikan keterangan atau penjelasan kepada mitra tutur. Contohnya ketika penutur berkata,

"Rumah saya terbakar karena listrik rumah saya mengalami korsleting."

Dalam kalimat tersebut penutur memberikan penjelasan kepada tindak tuturnya yang mana seorang pemadam kebakaran bahwa listrik yang korsleting merupakan penyebab rumahnya terbakar.


Referensi

  1. Hidayah, Tuti. Sudrajat, Rochmat Tri. 2020. IKIP Siliwangi. Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi pada Film “Papa Maafin Risa” https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/4466
  2. Safitri, Rizky Dian. Mulyani, Mimi. Farikah. 2021. Teori Tindak Tutur dalam Studi Pragmatik. https://journal.untidar.ac.id/index.php/kabastra/article/view/7
  3. Suryana, Inge. 2014. Tindak Tutur Ilokusi Dalam Komik Super Picsou Geant Vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. 15-19. https://eprints.uny.ac.id/13584/3/BAB%20II.PDF