Difference between revisions of "User:AriefL/Draft"
Line 7: | Line 7: | ||
Contoh: "Bersihkan kamarmu sekarang!" | Contoh: "Bersihkan kamarmu sekarang!" | ||
+ | |||
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberikan komando kepada lawan tutur untuk membersihkan kamarnya sekarang. | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberikan komando kepada lawan tutur untuk membersihkan kamarnya sekarang. | ||
+ | |||
=== Permintaan === | === Permintaan === | ||
Permintaan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memohon atau berharap sesuatu yang diharapkan penutur kepada lawan tutur. Tuturan permintaan bertujuan untuk diberi sesuatu seperti yang diminta oleh penutur. | Permintaan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memohon atau berharap sesuatu yang diharapkan penutur kepada lawan tutur. Tuturan permintaan bertujuan untuk diberi sesuatu seperti yang diminta oleh penutur. | ||
Contoh: "Tolong matikan lampu." | Contoh: "Tolong matikan lampu." | ||
+ | |||
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur meminta tolong untuk matikan lampu kepada lawan tutur. | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur meminta tolong untuk matikan lampu kepada lawan tutur. | ||
=== Kritik === | === Kritik === | ||
Line 17: | Line 20: | ||
Contoh: "Cerita ini membosankan. Coba tambahkan hal menarik lainnya" | Contoh: "Cerita ini membosankan. Coba tambahkan hal menarik lainnya" | ||
+ | |||
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi teguran seperti cerita yang membosankan dan memberi masukan seperti meminta untuk menambahkan hal menarik ke dalam cerita tersebut. | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi teguran seperti cerita yang membosankan dan memberi masukan seperti meminta untuk menambahkan hal menarik ke dalam cerita tersebut. | ||
+ | |||
=== Nasihat === | === Nasihat === | ||
Menasihati merupakan tuturan yang bermaksud memberikan suatu petunjuk yang berisi pelajaran terpetik dan baik kepada lawan tuturnya. Tuturan nasihat bertujuan untuk menciptakan alasan bagi lawan tutur untuk melakukan sesuatu. | Menasihati merupakan tuturan yang bermaksud memberikan suatu petunjuk yang berisi pelajaran terpetik dan baik kepada lawan tuturnya. Tuturan nasihat bertujuan untuk menciptakan alasan bagi lawan tutur untuk melakukan sesuatu. | ||
Contoh: "Saya sarankan kamu untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan." | Contoh: "Saya sarankan kamu untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan." | ||
+ | |||
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi rekomendasi atau petunjuk untuk bijaksana dalam mengelola keuangan kepada lawan tutur. | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi rekomendasi atau petunjuk untuk bijaksana dalam mengelola keuangan kepada lawan tutur. | ||
+ | |||
=== Ajakan === | === Ajakan === | ||
Mengajak merupakan tuturan yang bermaksud membuat lawan tutur melakukan seperti ucapan yang dituturkan oleh penutur. Tuturan ajakan bertujuan untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dinyatakan penutur melalui tuturan bersama. | Mengajak merupakan tuturan yang bermaksud membuat lawan tutur melakukan seperti ucapan yang dituturkan oleh penutur. Tuturan ajakan bertujuan untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dinyatakan penutur melalui tuturan bersama. | ||
Contoh: "Mari kita makan siang bareng." | Contoh: "Mari kita makan siang bareng." | ||
− | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur | + | |
+ | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur mengajak ikut melakukan makan siang bersama. | ||
=== Larangan === | === Larangan === | ||
− | Melarang merupakan tuturan | + | Melarang merupakan tuturan yang bermaksud menghentikan lawan tutur melakukan hal yang dilarang oleh penutur. |
− | Contoh: " | + | Contoh: "Jangan merokok di dalam ruangan ini." |
+ | Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur tidak memperbolehkan lawan tutur melakukan merokok di dalam ruangan ini. | ||
== Referensi == | == Referensi == | ||
* Ariyani, S., & Rahmawati, L. E. (2017). Bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). | * Ariyani, S., & Rahmawati, L. E. (2017). Bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). | ||
* Islamiati, I., Arianti, R., & Gunawan, G. (2020). Tindak Tutur Direktif Dalam Film Keluarga Cemara Sutradara Yandy Laurens. Jurnal Pendidikan Rokania, 5(2), 258-270. | * Islamiati, I., Arianti, R., & Gunawan, G. (2020). Tindak Tutur Direktif Dalam Film Keluarga Cemara Sutradara Yandy Laurens. Jurnal Pendidikan Rokania, 5(2), 258-270. |
Revision as of 14:21, 16 June 2024
Contents
Direktif
Direktif merupakan jenis tindak tutur yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku atau sikap lawan tutur. Istilah direktif melibatkan niat penutur untuk mempengaruhi lawan tutur dengan ekspektasi bahwa lawan tutur akan melakukan tindakan atau sikap yang diminta. Direktif merupakan salah satu bentuk dari lima tuturan yang memiliki fungsi komunikatif yang digolongkan dari tindak tutur ilokusi oleh John Searle.
Bentuk Tindak Tutur Direktif
Perintah
Perintah merupakan tuturan ketika penutur memberi perintah lawan tuturnya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penutur. Tuturan perintah terdapat seperti aba-aba atau komando dari pihak penutur.
Contoh: "Bersihkan kamarmu sekarang!"
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberikan komando kepada lawan tutur untuk membersihkan kamarnya sekarang.
Permintaan
Permintaan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memohon atau berharap sesuatu yang diharapkan penutur kepada lawan tutur. Tuturan permintaan bertujuan untuk diberi sesuatu seperti yang diminta oleh penutur.
Contoh: "Tolong matikan lampu."
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur meminta tolong untuk matikan lampu kepada lawan tutur.
Kritik
Kritikan merupakan tuturan yang bermaksud untuk memberi teguran kepada lawan tutur atas perbuatan yang dilakukan terhadap penutur. Tuturan kritik bertujuan untuk memberikan masukan keras atas perbuatan lawan tutur terhadap penutur.
Contoh: "Cerita ini membosankan. Coba tambahkan hal menarik lainnya"
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi teguran seperti cerita yang membosankan dan memberi masukan seperti meminta untuk menambahkan hal menarik ke dalam cerita tersebut.
Nasihat
Menasihati merupakan tuturan yang bermaksud memberikan suatu petunjuk yang berisi pelajaran terpetik dan baik kepada lawan tuturnya. Tuturan nasihat bertujuan untuk menciptakan alasan bagi lawan tutur untuk melakukan sesuatu.
Contoh: "Saya sarankan kamu untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan."
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur memberi rekomendasi atau petunjuk untuk bijaksana dalam mengelola keuangan kepada lawan tutur.
Ajakan
Mengajak merupakan tuturan yang bermaksud membuat lawan tutur melakukan seperti ucapan yang dituturkan oleh penutur. Tuturan ajakan bertujuan untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dinyatakan penutur melalui tuturan bersama.
Contoh: "Mari kita makan siang bareng."
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur mengajak ikut melakukan makan siang bersama.
Larangan
Melarang merupakan tuturan yang bermaksud menghentikan lawan tutur melakukan hal yang dilarang oleh penutur.
Contoh: "Jangan merokok di dalam ruangan ini."
Contoh tersebut menunjukan bahwa penutur tidak memperbolehkan lawan tutur melakukan merokok di dalam ruangan ini.
Referensi
- Ariyani, S., & Rahmawati, L. E. (2017). Bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
- Islamiati, I., Arianti, R., & Gunawan, G. (2020). Tindak Tutur Direktif Dalam Film Keluarga Cemara Sutradara Yandy Laurens. Jurnal Pendidikan Rokania, 5(2), 258-270.