Frasa
Contents
Definisi Frasa
Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi (Chaer, 1997). Menurut Eriyanti, et al. (2020), frasa sering disebut sebagai gabungan kata gramatikal yang mengisi bagian pada fungsi sintaksis. Frasa tidak memiliki predikat seperti klausa, sehingga tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Frasa dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan dalam sebuah kalimat. Gabungan kata yang memiliki morfem bebas seperti “ahli biologi” atau “tangan di atas” dapat dikatakan sebagai frasa. Frasa tidak bisa dipisahkan karena makna dalam kalimat akan berubah jika frasa dipisahkan. Contohnya pada kalimat yang diusulkan oleh Eriyanti, et al. (2020), “Indra memasak di dapur baru”. Ketika ingin memindahkan frasa “dapur baru”, pemindahan frasa itu harus dilakukan pada semua unsur frasa itu atau secara keseluruhan dan tidak bisa memindahkannya menjadi “Dapur Indra memasak di baru” karena pemindahan frasa yang dipisahkan akan menyebabkan makna kalimat menjadi tidak jelas. Menurut Sihombing dan Kentjono (2009) frasa dibagi menjadi tiga jenis yaitu, frasa eksosentris, frasa endosentris, dan frasa koordinatif. Berikut adalah penjelasannya.
Jenis-Jenis Frasa
Frasa Eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak memiliki konstruksi yang sama dengan komponen pembentuknya (Eriyanti, 2020). Dalam kata lain, frasa eksosentris adalah frasa yang salah satu pembentuknya adalah preposisi. Misalnya frasa “di rumah” pada kalimat “Kami bermain di rumah”. Ketika salah satu unsur pada frasa “di rumah” dihilangkan, maka frasa tersebut tidak dapat menduduki unsur keterangan dalam kalimat. Kalimat akan menjadi “Kami bermain di” atau “Kami bermain rumah”, dimana kalimat itu tidak dapat berterima maknanya.
Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang memiliki distribusi yang setara, sehingga frasa tetap dapat digunakan apabila dihilangkan salah satu unsurnya (Eriyanti, 2020). Frasa endosentris juga dapat dipahami sebagai frasa yang mempunyai induk. Frasa endosentris memiliki komponen atasan dan komponen bawahan. Contohnya adalah frasa “kucing hitam” dalam kalimat “Saya melihat kucing hitam”, yang menjadi komponen atasan adalah “kucing” dan komponen bawahannya adalah “hitam”. Meskipun komponen bawahan dalam frasa “kucing hitam” dihilangkan, hal tersebut tidak mengubah makna kalimat, yaitu “Saya melihat kucing”. Dalam Frasa “kucing hitam” yang menjadi induknya adalah kucing yang menjadi frasa ini sebagai frasa nominal karena induknya adalah nomina. Induk frasa endosentris ditentukan oleh kelas kata atau jenisnya.
Frasa Koordinatif
Frasa koordinatif adalah frasa yang komponen pembentuknya bersifat sama atau sederajat. Frasa koordinatif dapat dihubungkan dengan penghubung karena memiliki bentuk yang sama atau sederajat. Contohnya adalah frasa “ayah (dan) ibu” atau “panjang (atau) pendek”, kedua contoh frasa itu dapat dihubungkan dengan penghubung dan, atau, maupun, tetapi, dan lain sebagainya.
Contoh-Contoh Frasa
Frasa Eksosentris
Frasa Preposisional
Frasa preposisional adalah frasa yang diawali dengan preposisi dan diikuti oleh objek preposisi.
- Di atas meja
- Dengan cepat
Frasa Adverbial
Frasa adverbial adalah frasa yang berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat dan memberikan informasi tambahan.
- Karena hujan
- Setelah makan
Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yang tidak dapat diterjemahkan secara harfiah, tetapi memiliki makna kiasan yang diakui secara umum.
- Kambing hitam
- Buah tangan
Frasa Endosentris
Frasa Nominal
- Buku baru
- Rumah besar
Frasa Verbal
- Membaca buku
- Menulis surat
Frasa Adjektival
- Sangat indah
- Tinggi sekali
Frasa Koordinatif
Subjek koordinatif
- Ayah dan ibu
- Siswa dan siswi
Objek Koordinatif
- Buku dan pensil
- Meja atau kursi
Pelengkap Koordinatif
- Cepat dan tepat
- Besar dan kecil
Keterangan Koordinatif
- Di rumah dan di sekolah
- Pagi atau sore
Referensi
- Badriyah, S. (n.d.). Pengertian Frasa: Ciri-Ciri, Dan Jenis-Jenisnya Yang perlu dipahami!. Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-frasa/
- Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Eriyanti, R. W., Syarifuddin, K. T., Datoh, K., & Yuliana, E. (2020). Linguistik Umum. Ponorogo: CV Uwais Inspirasi Indonesia.
- Lauder, M. R., Yuwono, U., & Kushartanti. (2009). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.