Homofon
Homofon
Secara etimologis, homofon berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu homos yang berarti 'sama' dan phone yang berarti 'suara/bunyi'[1]. Homofon dapat diartikan sebagai relasi kata yang memiliki pelafalan serupa dengan kata lain, tetapi memiliki perbedaan dalam tulisan dan makna pada kata atau kalimat tertentu[2]. Dalam bahasa Indonesia, homofon dapat ditemui pada kata, bank dan bang, babad dan babat.
Ciri-ciri Homofon
- Memiliki pelafalan yang sama
- Memiliki makna yang berbeda
- Memiliki tulisan yang berbeda
Contoh Homofon
Berikut adalah contoh kalimat dari homofon:
- Minggu lalu, saya memakan soto babat di restoran.
Dalam kalimat ini, kata "babat" diartikan sebagai bagian dari daging sapi.
- Babad Tanah Jawi berisi sejarah tentang tanah Jawa.
Pada kalimat ini, kata "babad" diartikan sebagai salah satu jenis karya sastra Jawa.
Kesimpulan
Dari kedua kalimat contoh yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa homofon memiliki persamaan dalam pengucapan, namun makna dan arti yang disampaikan berbeda. Dalam mengidentifikasi sebuah homofon, pembaca/pendengar dapat menggunakan insting kebahasaan yang dimiliki. Hal ini dikarenakan struktur makna homofon dalam komunikasi secara verbal dapat dipengaruhi oleh konteks dan insting dari pendengar. Selain itu, homofon tidak hanya ditemui dalam bahasa Indonesia saja, namun juga dalam berbagai bahasa lainnya di dunia, seperti contohnya dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, homofon dapat ditemui pada kata rows dan rose, ate dan eight, flour dan flower[3].
Referensi
- ↑ Hamid, R. 2024. Dinamika Homonim, Homofon, dan Homograf dalam percakapan sehari-hari. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 10(1) 871-886. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3390
- ↑ Homofon, 2016. KBBI Daring, melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/homofon
- ↑ Trott, S. Bergen, B. 2020. Why do human languages have homophones?. Cognition, 205 104449. https://doi.org/10.1016/j.cognition.2020.104449